Kalau musim hujan, kadang listrik mati. Listrik mati, hape lupa di charge.....haduuh....x.x
Buku Fisik
Saya suka e-book, namun saya juga suka dengan buku fisik. Apalagi sekarang banyak toko-toko buku bekas yang menjual buku bekas masih dalam kondisi bagus. Ada juga yang jual buku masih baru tapi dihargai murah. Ada toko online, ada juga yang offline. Saya pernah berhenti, nggak beli buku lagi karena rak buku penuh, meja yang mestinya untuk mengerjakan tugas atau belajar jadi tempat menumpuk buku yang tidak muat disimpan di rak.
Oke, jadi inilah alasan yang membuat saya akhirnya balik lagi buat beli bukudan komik lagi xD
#Lebih lega, lebih jelas. Lebih enak juga corat-coretnya.
#Tidak butuh listrik. Ini poin penting yang saya suka! Ketika listrik tiba-tiba mati selama berjam-jam, bosan pun melanda. Baca buku dan komik menjadi teman ketika saat-saat seperti ini. Kalau mati lampunya malam memang gelap... namun sudah cukup teratasi dengan membaca di dekat lilin. Buku juga jadi teman pulang kampung yang menyenangkan. Dirumah saudara di desa, colokan listrik tidak sebanyak dirumah, hanya ada untuk tv. Hape dan power bank harus dihemat, hiburannya kalau nggak ngobrol, makan, ya baca buku. Apalagi baca buku di teras budhe di desa, banyak pohon dan tanaman sayur yang dirawat pakdhe. Selain itu biasa baca sepuasnya, selama berapa jam pun tanpa khawatir baterai habis.
#Tidak bikin mata pedas. Ini juga poin plus yang saya suka! Tidak lihat layar kelamaan, mata nggak cepat pedas, nggak cepat pusing-pusing. Membaca pun rasanya lebih nyaman dengan buku fisik.
#Bisa dijual lagi jadi duit, atau disewakan. Namun saya tidak pernah tega menyewakan buku saya. Soalnya sedih kalau tiba-tiba pas balik bukunya malah ada yang rusak atau malah nggak kembali. Lebih baik saya berpisah dengan buku saya dengan menjualnya bila memang rak sudah kepenuhan. Semoga pemilik yang baru bisa baik-baik dengannya. :')
#Bisa dibuka dengan cepat, ndak pake nunggu loading, nggak perlu khawatir baterai yang tinggal sedikit
Dari keuntungan diatas, ada juga hal yang sempat membuat saya berhenti beli buku.
#Butuh tempat buat menyimpan buku. Rak buku tentu memakan tempat di kamar. Kalau suka beli buku banyak, rasanya butuh satu ruangan khusus untuk menyimpan buku. Jumlahnya pun tidak bisa sebanyak bila kita menyimpan file e-book di laptop atau hape. Ya ini yang saya ceritakan diatas, sebab utama saya pernah berhenti nggak beli buku lagi.
#Karena sayang dengan buku, saya harus telaten menyampulinya satu-satu. Perawatan dan tempat penyimpanannya juga harus baik biar buku tetap bagus kondisinya. Sekalipun begitu, saya masih dikalahkan oleh debu dan kadang ada buku yang ketahanan lemnya sudah buruk. Iya...ini salah saya yang sayang sama buku...akhirnya ribet sendiri..... :')
#Kalau mau dibawa bepergian hanya bisa bawa dalam jumlah terbatas.
#Tidak ada jalan lain selain membeli. Jadi kalau bokek ya.....diam dulu, ngumpulin uang.... atau beli buku di kios buku yang biasanya pasang harga hanya 50% dari harga asli. Bisa juga beli buku bekas.
Akhirnya diam, nggak main hape untuk mempertahankan hape tetap hidup kalau-kalau ada pesan atau telepon penting. Untungnya ada setumpuk buku dan komik yang saya punya. ^____^
Kejadian ini mengingatkan saya dengan e-book yang ada di laptop dan hape saya. Jaman sekarang, buku bentuknya bukan lagi hanya bentuk fisik berupa buku, tapi ada juga dalam bentuk pdf, epub, txt dsb yang berupa file dalam laptop atau hape. Enakan yang mana ya, antara punya buku fisik atau e-book?
E-book
Pas lagi bokek dan berat untuk membeli sebuah buku yang harganya rata-rata minimal 40-70 ribuan, download e-book gratis menjadi favorit saya. Saya senang dengan e-book karena:
#Mendukung keinginan baca buku ketika sedang nggak punya duit.
#Praktis, bisa disimpan di hape dan laptop, bisa dibaca dimana saja, kapan saja dan berapapun jumlah e-book selama kapasitas memori hape dan laptop cukup. Tidak perlu pusing menyiapkan rak buku.
#Bisa baca dimana pun tanpa terlihat sedang baca buku. Orang lain pun tidak akan tahu judul buku yang dibaca kalau nggak ngintip layar hape atau laptop kita. Ketika baca buku, jadi nggak terkesan seperti anak rajin yang kemana-mana bawa buku.
#Nggak perlu jauh-jauh ke toko buku.
#Pilihan buku bervariasi, dari berbagai negara, berbagai bahasa. Yang tidak ada ditoko buku ada disini.
Sekalipun saya senang e-book, saya pun sering merasakan ketidaknyamanan membaca e-book.
#Butuh listrik, butuh baterai. Bisa dibaca dimana saja memang....tapi kalau tidak ada stop kontak, ya terbatas hingga baterai hape atau laptop habis. Setelah itu....yaa....tidak bisa baca....diam....bosan....
#Mata cepat capek lihat layar kelamaan. Kadang pusing-pusing juga. Akhirnya ngantuk....padahal baru berapa lembar... Banyak e-book saya yang belum selesai bacanya....
E-book
Pas lagi bokek dan berat untuk membeli sebuah buku yang harganya rata-rata minimal 40-70 ribuan, download e-book gratis menjadi favorit saya. Saya senang dengan e-book karena:
#Mendukung keinginan baca buku ketika sedang nggak punya duit.
#Praktis, bisa disimpan di hape dan laptop, bisa dibaca dimana saja, kapan saja dan berapapun jumlah e-book selama kapasitas memori hape dan laptop cukup. Tidak perlu pusing menyiapkan rak buku.
#Bisa baca dimana pun tanpa terlihat sedang baca buku. Orang lain pun tidak akan tahu judul buku yang dibaca kalau nggak ngintip layar hape atau laptop kita. Ketika baca buku, jadi nggak terkesan seperti anak rajin yang kemana-mana bawa buku.
#Nggak perlu jauh-jauh ke toko buku.
#Pilihan buku bervariasi, dari berbagai negara, berbagai bahasa. Yang tidak ada ditoko buku ada disini.
Sekalipun saya senang e-book, saya pun sering merasakan ketidaknyamanan membaca e-book.
#Butuh listrik, butuh baterai. Bisa dibaca dimana saja memang....tapi kalau tidak ada stop kontak, ya terbatas hingga baterai hape atau laptop habis. Setelah itu....yaa....tidak bisa baca....diam....bosan....
#Mata cepat capek lihat layar kelamaan. Kadang pusing-pusing juga. Akhirnya ngantuk....padahal baru berapa lembar... Banyak e-book saya yang belum selesai bacanya....
#Kurang lega. Kalau e-book nya penting untuk referensi pelajaran, saya pasti print e-booknya, terutama halaman-halaman yang penting. E-book nggak bisa dicoret-coret, saya suka coret-coret bagian pentingnya hehehe....
Buku Fisik
Saya suka e-book, namun saya juga suka dengan buku fisik. Apalagi sekarang banyak toko-toko buku bekas yang menjual buku bekas masih dalam kondisi bagus. Ada juga yang jual buku masih baru tapi dihargai murah. Ada toko online, ada juga yang offline. Saya pernah berhenti, nggak beli buku lagi karena rak buku penuh, meja yang mestinya untuk mengerjakan tugas atau belajar jadi tempat menumpuk buku yang tidak muat disimpan di rak.
Oke, jadi inilah alasan yang membuat saya akhirnya balik lagi buat beli buku
#Lebih lega, lebih jelas. Lebih enak juga corat-coretnya.
#Tidak butuh listrik. Ini poin penting yang saya suka! Ketika listrik tiba-tiba mati selama berjam-jam, bosan pun melanda. Baca buku dan komik menjadi teman ketika saat-saat seperti ini. Kalau mati lampunya malam memang gelap... namun sudah cukup teratasi dengan membaca di dekat lilin. Buku juga jadi teman pulang kampung yang menyenangkan. Dirumah saudara di desa, colokan listrik tidak sebanyak dirumah, hanya ada untuk tv. Hape dan power bank harus dihemat, hiburannya kalau nggak ngobrol, makan, ya baca buku. Apalagi baca buku di teras budhe di desa, banyak pohon dan tanaman sayur yang dirawat pakdhe. Selain itu biasa baca sepuasnya, selama berapa jam pun tanpa khawatir baterai habis.
#Tidak bikin mata pedas. Ini juga poin plus yang saya suka! Tidak lihat layar kelamaan, mata nggak cepat pedas, nggak cepat pusing-pusing. Membaca pun rasanya lebih nyaman dengan buku fisik.
#Bisa dijual lagi jadi duit, atau disewakan. Namun saya tidak pernah tega menyewakan buku saya. Soalnya sedih kalau tiba-tiba pas balik bukunya malah ada yang rusak atau malah nggak kembali. Lebih baik saya berpisah dengan buku saya dengan menjualnya bila memang rak sudah kepenuhan. Semoga pemilik yang baru bisa baik-baik dengannya. :')
#Bisa dibuka dengan cepat, ndak pake nunggu loading, nggak perlu khawatir baterai yang tinggal sedikit
Dari keuntungan diatas, ada juga hal yang sempat membuat saya berhenti beli buku.
#Butuh tempat buat menyimpan buku. Rak buku tentu memakan tempat di kamar. Kalau suka beli buku banyak, rasanya butuh satu ruangan khusus untuk menyimpan buku. Jumlahnya pun tidak bisa sebanyak bila kita menyimpan file e-book di laptop atau hape. Ya ini yang saya ceritakan diatas, sebab utama saya pernah berhenti nggak beli buku lagi.
#Karena sayang dengan buku, saya harus telaten menyampulinya satu-satu. Perawatan dan tempat penyimpanannya juga harus baik biar buku tetap bagus kondisinya. Sekalipun begitu, saya masih dikalahkan oleh debu dan kadang ada buku yang ketahanan lemnya sudah buruk. Iya...ini salah saya yang sayang sama buku...akhirnya ribet sendiri..... :')
#Kalau mau dibawa bepergian hanya bisa bawa dalam jumlah terbatas.
#Tidak ada jalan lain selain membeli. Jadi kalau bokek ya.....diam dulu, ngumpulin uang.... atau beli buku di kios buku yang biasanya pasang harga hanya 50% dari harga asli. Bisa juga beli buku bekas.