Senin, 19 Desember 2016

Midnight Cinderella - Kostum Grab Bag Perfect Match

Kalau yang main Midnight Cinderella, pasti tau pernah ada grab bag kostum Perfect Match. Tergoda sekali pengen bikin kostumnya ke real life, buat cosplay xD
Tapi memang....biaya yang dibutuhkan tentu nggak sedikit. Perlu waktu juga, karena saya tidak yakin ada yang jual kostum nya, jadi rasanya perlu bikin sendiri.

Grab bag Perfect Match ini adalah kostum para suitor versi cewek.

Yah, untuk sekarang saya hanya bisa mengabadikan sebelum grab bag nya habis







Urutan dari kiri kekanan:
1. Alyn
2. Louis
3. Giles
4. Leo
5. Byron
6. Nico
7. Sid
8. Albert

Saya cuma dapat kostum yang match sama punya Nico. Maklum cuma punya 1 token grab bag T.T
Suitor nya saya pilih Byron, tapi ternyata cukup serasi juga ^____^



Minggu, 04 Desember 2016

Blood in Roses: Lagi Pengen Pilih Jack

Note: Ini bukan walkthrough tapi sekilas cerita tentang gimana kesan saya tentang karakter Jack dalam rute nya. Mengandung spoiler...maafkan saya xD
Dibawah saya menceritakan hint yang jadi modal saya buat mencapai Tocatta Ending.

Akhir-akhir ini saya senang bermain Blood in Roses. Genrenya fantasy (yup saya suka), tokoh utama cewek nya cukup oke, background music nya enak, dan side story nya tidak perlu bayar premium. Untuk pertama kali main saya ambil rute nya Jack. Kenapa? Alasannya cukup sepele, saya suka dengan senyumnya dan pribadinya yang riang xD



Minusnya, dia memang suka seenaknya dan kadang sedikit childish karena pertama kalinya jatuh cinta. Dia cute sekali setelah sadar bahwa dia jatuh cinta dengan heroine xD
Bagusnya, dia pintar masak, kadang dia memberi kejutan dengan makanan atau pergi piknik. Piknik dengan dia nggak akan pergi dengan tangan kosong, pasti bawa makanan. Daniel adalah teman baiknya, sekalipun sudah dekat dengan heroine, Jack tidak pernah lupa temannya. Ia masih tetap membuatkan makanan untuk Daniel. Jack dan Daniel adalah werewolf, mereka menyembunyikan identitas mereka dari para vampir di Hotel Libra Sincera. Ia bekerja disana sebagai Chef, namun alasan ia bekerja disana sebenarnya adalah untuk pekerjaannya yang "lain" (nggak seru kalau ini juga di spoiler xD)

Suatu hari Jack tiba-tiba menjauh setelah tahu heroine adalah penyihir. Heroine bingung, ingin minta maaf pada Jack. Namun Jack selalu menjauh. Kata Daniel, Jack punya masa lalu yang membuat dia kurang menyukai penyihir (sampai sekarang belum tahu apa itu).


Waktu heroine cerita ke Daniel kalau sudah baikan sama Jack



Tahukah siapa yang dimaksud Daniel ? yups, Jack yg galau.



Hang out dengan Daniel dan Jack ini menyenangkan,
 entah kenapa hangat dan sweet di hati.
Saya suka spin off ini :D

Rute Spin Off yang lagi kuambil juga Jack xD


--------------Update 3 January 2017---------------

Akhirnya saya sudah ending 1x dengan Jack. Ending yang saya dapatkan adalah Farewell Ending. Gimana bisa dapat Farewell ending? 
Ada dua ending dalam Blood In Roses : Serenade Ending dan Toccata Ending. Masing-masing butuh 85 point. Pilihan jawaban di dalam game hanya ada 2 jawaban, yang memberi Sunlight point lebih banyak untuk parameter Tocatta Ending dan yang memberi Moonlight point lebih banyak untuk parameter Serenade Ending. Walau parameternya sudah lebih banyak kalau tidak mencapai 85 poin bakal dapat Farewell Ending. 

Nah saya maunya waktu itu dapat Serenade Ending, tapi poin moonlight saya kurang 4.....hanya kurang 4 saja dan saya gagal dapat Serenade Ending....dapatnya Farewell Ending  T.T
Tapi ya saya terima saja dapat Farewell Ending, karena menyelesaikan 1 ending akan tetap dapat bonus dan cerita endingnya akan tersimpan di memori. Sekarang saya ngulang lagi untuk mengincar Toccata Ending. 

Ada  hint yang saya coba menurutinya. Pertama saya bermodal pernyataan ini:




Yap, dari situ saya mencoba kasih jawaban yang sesuai situasi dan tidak milih jawaban lembek. Situasi pertama kali heroine ada di hotel itu adalah dalam kondisi tidak mempercayai siapapun dan baru saja keluar disekap dan dihisap darahnya oleh para vampire. Jadi, saya jawab dengan reaksi yang kira-kira akan dilakukan orang yang tidak percaya siapapun dan punya sikap waspada. Selain itu, sepertinya Jack senang dengan sikap spontan. Baru sampai chapter 3 an saya mulai memberi jawaban yang terbuka dan selalu berterima kasih bila Jack melakukan sesuatu. Sampai sekarang cukup lancar.

Ini yang saya lakukan karena malas bolak balik lihat contekan yang di publish di site lain. xD

Di chapter akhir-akhir setelah dia ngambek, chapter 6, jawaban saya mulai terbuka karena Jack juga mulai membuka diri.

Kalau untuk Serenade Ending, mungkin memilih jawaban-jawaban super care ke Jack. (main ini saya jadi belajar kalau pertanyaan dan pernyataan care tidak selalu membuat seseorang nyaman).

Btw, ada yang bertanya-tanya ini apaan sih maksudnya Serenade ending, Toccata ending, Farewell Ending? Saya perlu meraih ketiga ending dulu untuk membandingkan.... soalnya kalau Farewell ending menurutku sama kayak bad ending hanya istilahnya diganti lebih halus....






Minggu, 30 Oktober 2016

Anime: ReLife

Minggu-minggu ini senang sekali nonton anime, apalagi sambil makan siang sepulang kerja  :D
Anime yang membuat saya terkekeh minggu ini adalah ReLife. Anime science fiction dan slice of life ini bercerita tentang permasalahan hidup sebagian orang berusia 25+ . Tenaaang..... ini bukan anime yang "begituan" xD

ReLife menceritakan seorang pria bernama Kaizaki Arata berusia 27 tahun yang hidupnya berantakan. Ia selalu gagal mencari pekerjaan tetap di perusahaan, pekerjaannya adalah part time di sebuah mini market. Rintangannya dalam interview waktu melamar kerja adalah sebuah pertanyaan mengapa ia resign pada pekerjaan pertamanya padahal baru 3 bulan bekerja. Ia selalu tidak punya jawaban bagus untuk disajikan pada pewawancara. Setelah beberapa episode, diketahui bahwa alasan dia keluar adalah karena sebuah insiden pada perusahaannya yang lama. Senior yang menjadi pendampingnya selama training dibully oleh rekan kerjanya karena prestasinya yang bagus. Senior itu akhirnya gantung diri, menyebabkan trauma mendalam pada Kaizaki. Karena kejadian itu, Kaizaki sulit bila harus merapikan dan mengencangkan dasinya.

Suatu hari, seorang pria menghampirinya. Pria itu memperkenalkan diri sebagai pegawai dari sebuah laboratorium ReLife bernama Yoake Ryo. ReLife ada untuk merehabilitasi para NEET. Ia mengatakan bahwa Kaizaki Arata terpilih menjadi subject percobaan experimen mereka yang kedua. Bila Kaizaki menerima tawaran untuk menjadi subject percobaan, ia akan dibiayai seluruh tanggungan hidupnya dan ia juga akan menerima gaji dari ReLife. Kaizaki menyanggupi dan ia diminta untuk meminum sebuah kapsul.

Keesokan harinya, penampilannya kembali muda seperti anak SMA. Dalam eksperimen itu, ia memang diminta untuk kembali ke SMA, kembali belajar, kembali bersosialisasi dengan anak-anak SMA seperti jaman SMA dulu selama 1 tahun. Yoake juga satu kelas dengannya. Kehidupannya kemudian diamati dan dilaporkan setiap hari oleh Yoake. Dalam kelas itu, ternyata ada satu lagi subject percobaan ReLife, yaitu seorang wanita. Namun Kaizaki belum menyadarinya.

Berbagai cerita dan masalah menghampiri Kaizaki. Selama menjadi subject percobaan ia menemukan berbagai hal yang berarti, berbagai evaluasi tentang dirinya dan kegagalannya selama ini.

Waw....kesannya serius sekali kalau saya yang bikin sinopsisnya xD. Tapi anime ini ndak selalu serius, ada lucunya juga.









Minggu, 18 September 2016

Bikin Nasi Goreng + Irisan Ayam Goreng di Magic Com

Bingung... mau makan apa nanti malam... ndak ada referensi.... x.x  Ke pasar bingung mau beli bahan apa... Akhirnya, bikin nasi goreng aja ah.... pake bumbu instan. 

Putar - putar cari bumbu, susahnya nyari bumbu nasi goreng disini.... kebanyakan adalah bumbu-bumbu untuk masakan kuah. Begitu ada stan yang jual langsung beli deh. Sore pulang kerja, mampir ke warung penyetan, beli ayam ga pake nasi. Niatnya mau ditambah potongan ayam goreng penyetan. Agak kurang suka kalau pakai sosis atau bakso

Okey, Bumbu nasi goreng Rp.2000 plus ayam goreng penyetan Rp.12000. Total Rp.14000. Oh iya, aku juga beli mentega sachet, mumpung lagi promo di alfamart, kalau ndak salah Rp.3500. Kalau ndak buat ngoles roti, saya senang yang sachet.


Bahan:
Nasi (masak nasi dulu kira-kira 1 cup)
Bumbu nasi goreng instan (waktu ke pasar, adanya Sajiku. Jadi saya pakai Sajiku)
Ayam goreng 


Yaay mari masaak~
Ternyata, memanaskan magic com itu lamaa....laaaamaaaa.... (kemana aja mbak~ kata teman saya xD) Ayam sudah selesai disuwir, nasi masih tenang di piring sampai dingin, saya tinggal baca-baca buku saya segala,  namun mentega yang saya masukkan ke dalam magic com masih belum cair. Hmm next time mungkin saya langsung masukin mentega dan hidupin magic com nya sembari mengiris-iris ayam :))
Jadi, pertama saya cairkan dulu mentega secukupnya di dalam magic com. Saya cuma kasih mentega satu sendok saja.

Setelah cair, dan panas nya magic com sudah cesss cesss cesss, saya masukkan ayamnya dan tumis sebentar. Lalu saya masukkan nasinya, dibolak-balik sampai mentega nya rata, lalu saya masukkan bumbu nasi goreng. Saya masukkan separonya saja karena nasinya hanya sepiring full, sekitar 2 porsi.

Saya aduk-aduk sampai bumbu merata dan matang. Saya biarkan sebentar. Akhirnya tanda cook berubah menjadi warm. Nasi goreng saya biarkan tetap di dalam magic com.

Rasanya pas buat saya, tapi ayamnya kebanyakan.... next time nasinya mungkin perlu ditambahi lagi. Jadinya, nasi ini bisa untuk makan malam dan sarapan besok paginya~ 


Sabtu, 10 September 2016

Hari-Hari di Kos - Kepengen Soto Daging

Ceritanya hari ini agak gawat.... saya pengen soto daging dan...saya sudah ngekos. Soto daging itu, beli 15 ribu sedikit isinya. Saya jadi pikir-pikir mau beli. Akhirnya saya kepikiran untuk bikin sendiri.

Dengan kosan berkamar 3x3, plus ndak ada dapur umumnya, saya dengan ngawur dan nekat membawa daging 2 ons ke kosan ditambah 1 sachet bumbu soto instan dan bawang pre satu batang. Menggila! iya saya tahu saya sangat ngawur.... T.T

Berbekal pisau murah yang saya beli di serba 10ribu, saya memotong daging pilihan ibu penjual daging yang katanya memang untuk soto itu di dalam kamar... iya dikamar kecil itu. Kasur yang kebetulan ndak berdipan saya angkat dan saya sandarkan di tembok. Lalu saya menggelar berbagai peralatan yang ada dan bahan buat masak. Saya sungguh menyesal sekali ketika aroma daging yang begitu kuat menguar dari heater berdiameter 15cm milik saya. Sampai ditanya sama pembantunya bu kos.... "Masak ya mbak? Baunya kok wangi" tanyanya. "Hahaha...iya mbak" hanya itu jawaban saya sambil ngacir ke tempat cuci piring untuk membuang air kotor bekas cucian sayur. Namun, penyesalan itu dibarengi dengan rasa penasaran ingin mencoba, lalu disusul rasa syukur Alhamdulillah karena setelah 3 jam masak, akhirnya saya makan soto yang enak.

Ini bahan yang saya beli:
#Daging kurang lebih 2 ons Rp.28.000
#Bawang pre 1 batang Rp.3.000
#1 Sachet bumbu soto daging (Saya pakai merk Bamboe) Rp.5.000

Total Rp.36.000

Alat yang saya pakai:
#Heater Listrik Stainless diameter 15cm
#Pisau
#Talenan

Cara masak:
#Merebus air di dalam heater, selagi menunggu, saya mencuci bawang pre dan daging.
#Memotong-motong bawang pre sekitar 2 cm
#Memotongi daging menjadi kecil-kecil, sesuai selera. Berhubung saya tidak terlalu suka lemak-lemak di daging, ada lemak-lemak yang saya buang.
#Memasukkan daging yang sudah dipotong. Lemak-lemak yang ada di permukaan saya ambili dengan sendok hingga agak bening. Selanjutnya menunggu daging jadi matang dan empuk. Lamaaa banget, lamaa....sekitar 1 jam an. Untung dagingnya dipotong kecil-kecil.
#Setelah itu bawang pre yang sudah dipotong saya masukkan kedalam heater.
#Setelah mulai tercium bau wangi daging rebus matang, saya masukkan 1 sendok bumbu soto bamboo. Sebenarnya ini sesuai selera saja. Berhubung saya ndak suka kalau bumbunya terlalu kencang, saya masukkan satu sendok saja, ndak semua. Tunggu beberapa menit lalu, siap dihidangkan (dihidangkan untuk diri sendiri yang pasti hahahaha).


Masakan ini, bisa saya pakai makan kurang lebih 5 kali makan. Saya bikin ini siang dan bisa untuk makan siang hari itu, makan malam hari itu dan makan tiga kali besoknya. Itupun tiap makan saya nambah. Mungkin karena makan saya sedikit kali ya.... bagi yang makannya banyak mungkin ini bertahan sekitar 3-4 kali makan. Yang penting nggak lupa dipanasin tiap makan, untuk mempertahankan dia nggak cepat basi.

Fotonya? Maaf...kemarin nggak siap foto-foto jadi hanya cerita saja.... >.<
Semoga saya bisa mengulanginya lagi, dan bisa mengakali biar baunya ndak sampai rumah ibu kos...

Rabu, 31 Agustus 2016

Tidak Bosan Tanpa Listrik Bersama Buku

Kalau musim hujan, kadang listrik mati. Listrik mati, hape lupa di charge.....haduuh....x.x
Akhirnya diam, nggak main hape untuk mempertahankan hape tetap hidup kalau-kalau ada pesan atau telepon penting. Untungnya ada setumpuk buku dan komik yang saya punya. ^____^

Kejadian ini mengingatkan saya dengan e-book yang ada di laptop dan hape saya. Jaman sekarang, buku bentuknya bukan lagi hanya bentuk fisik berupa buku, tapi ada juga dalam bentuk pdf, epub, txt dsb yang berupa file dalam laptop atau hape. Enakan yang mana ya, antara punya buku fisik atau e-book?


E-book

Pas lagi bokek dan berat untuk membeli sebuah buku yang harganya rata-rata minimal 40-70 ribuan, download e-book gratis menjadi favorit saya. Saya senang dengan e-book karena:

#Mendukung keinginan baca buku ketika sedang nggak punya duit.

#Praktis, bisa disimpan di hape dan laptop, bisa dibaca dimana saja, kapan saja dan berapapun jumlah e-book selama kapasitas memori hape dan laptop cukup. Tidak perlu pusing menyiapkan rak buku.

#Bisa baca dimana pun tanpa terlihat sedang baca buku. Orang lain pun tidak akan tahu judul buku yang dibaca kalau nggak ngintip layar hape atau laptop kita. Ketika baca buku, jadi nggak terkesan seperti anak rajin yang kemana-mana bawa buku.

#Nggak perlu jauh-jauh ke toko buku.

#Pilihan buku bervariasi, dari berbagai negara, berbagai bahasa. Yang tidak ada ditoko buku ada disini.


Sekalipun saya senang e-book, saya pun sering merasakan ketidaknyamanan membaca e-book.

#Butuh listrik, butuh baterai. Bisa dibaca dimana saja memang....tapi kalau tidak ada stop kontak, ya terbatas hingga baterai hape atau laptop habis. Setelah itu....yaa....tidak bisa baca....diam....bosan....

#Mata cepat capek lihat layar kelamaan. Kadang pusing-pusing juga. Akhirnya ngantuk....padahal baru berapa lembar... Banyak e-book saya yang belum selesai bacanya....

#Kurang lega. Kalau e-book nya penting untuk referensi pelajaran, saya pasti print e-booknya, terutama halaman-halaman yang penting. E-book nggak bisa dicoret-coret, saya suka coret-coret bagian pentingnya hehehe.... 


Buku Fisik

Saya suka e-book, namun saya juga suka dengan buku fisik. Apalagi sekarang banyak toko-toko buku bekas yang menjual buku bekas masih dalam kondisi bagus. Ada juga yang jual buku masih baru tapi dihargai murah. Ada toko online, ada juga yang offline. Saya pernah berhenti, nggak beli buku lagi karena rak buku penuh, meja yang mestinya untuk mengerjakan tugas atau belajar jadi tempat menumpuk buku yang tidak muat disimpan di rak.

Oke, jadi inilah alasan yang membuat saya akhirnya balik lagi buat beli buku dan komik lagi xD

#Lebih lega, lebih jelas. Lebih enak juga corat-coretnya.

#Tidak butuh listrik. Ini poin penting yang saya suka! Ketika listrik tiba-tiba mati selama berjam-jam, bosan pun melanda. Baca buku dan komik menjadi teman ketika saat-saat seperti ini. Kalau mati lampunya malam memang gelap... namun sudah cukup teratasi dengan membaca di dekat lilin. Buku juga jadi teman pulang kampung yang menyenangkan. Dirumah saudara di desa, colokan listrik tidak sebanyak dirumah, hanya ada untuk tv. Hape dan power bank harus dihemat, hiburannya kalau nggak ngobrol, makan, ya baca buku. Apalagi baca buku di teras budhe di desa, banyak pohon dan tanaman sayur yang dirawat pakdhe. Selain itu biasa baca sepuasnya, selama berapa jam pun tanpa khawatir baterai habis.

#Tidak bikin mata pedas. Ini juga poin plus yang saya suka! Tidak lihat layar kelamaan, mata nggak cepat pedas, nggak cepat pusing-pusing. Membaca pun rasanya lebih nyaman dengan buku fisik.

#Bisa dijual lagi jadi duit, atau disewakan. Namun saya tidak pernah tega menyewakan buku saya. Soalnya sedih kalau tiba-tiba pas balik bukunya malah ada yang rusak atau malah nggak kembali. Lebih baik saya berpisah dengan buku saya dengan menjualnya bila memang rak sudah kepenuhan. Semoga pemilik yang baru bisa baik-baik dengannya. :')

#Bisa dibuka dengan cepat, ndak pake nunggu loading, nggak perlu khawatir baterai yang tinggal sedikit


Dari keuntungan diatas, ada juga hal yang sempat membuat saya berhenti beli buku.

#Butuh tempat buat menyimpan buku. Rak buku tentu memakan tempat di kamar. Kalau suka beli buku banyak, rasanya butuh satu ruangan khusus untuk menyimpan buku. Jumlahnya pun tidak bisa sebanyak bila kita menyimpan file e-book di laptop atau hape. Ya ini yang saya ceritakan diatas, sebab utama saya pernah berhenti nggak beli buku lagi.

#Karena sayang dengan buku, saya harus telaten menyampulinya satu-satu. Perawatan dan tempat penyimpanannya juga harus baik biar buku tetap bagus kondisinya. Sekalipun begitu, saya masih dikalahkan oleh debu dan kadang ada buku yang ketahanan lemnya sudah buruk. Iya...ini salah saya yang sayang sama buku...akhirnya ribet sendiri..... :')

#Kalau mau dibawa bepergian hanya bisa bawa dalam jumlah terbatas.

#Tidak ada jalan lain selain membeli. Jadi kalau bokek ya.....diam dulu, ngumpulin uang.... atau beli buku di kios buku yang biasanya pasang harga hanya 50% dari harga asli. Bisa juga beli buku bekas.



Senin, 22 Agustus 2016

Canting - Kehidupan Keluarga Bangsawan Jawa, Batik tulis dan Sikap Pasrah

Mood saya jadi bagus, setelah selesai membaca "Canting", novel karya Arswendo Atmowiloto, novel yang menghibur saya akhir-akhir ini. Jujur awalnya saya hanya tertarik sekali dengan sinopsisnya, sampulnya juga hahahaha. Saya tidak kenal dengan pengarangnya walaupun setelah saya searching sepertinya orangnya sudah terkenal lama. (kemana aja mbak xD) Saya tidak menyangka, beliau juga pengarang cerita Keluarga Cemara yang muncul di TV dulu.

Novel Canting, menceritakan tentang keluarga Raden Ngabehi Sestrokusuma yang memiliki usaha batik Cap Canting dengan sekitar 112 buruh batiknya. Keluarga Ngabean yang berani menjadi "aneh" dibanding keluarga ngabean yang lain. Namun usaha batiknya lama-lama terbanting dengan kemunculan batik printing.

Kepala keluarga ini adalah Raden Ngabehi Daryono Sestrokusuma  yang dipanggil Pak Bei yang menurut saya orangnya blak-blakan, wawasannya luas, pintar bicara dan bangga dengan dirinya. Ia dianggap 'berani' dan kadang akhirnya kata-katanya dianggap menyinggung ngabehi yang lain atau anggota keluarga keraton lain, dianggap keminter. Namun di akhir cerita, beliau menjadi orang yang saya kagumi, apalagi ketika membicarakan tentang sikap pasrah yang menurutnya adalah suatu sikap yang membuat keluarga Sestrokusuma menjadi keluarga Ngabean yang berbeda dengan Ngabean yang lain. Kagum juga ketika beliau menasehati Ni, anak bungsunya yang memutuskan meneruskan bisnis batik Cap Canting. Beliau adalah orang yang berani memiliki pemikiran berbeda dibanding Ngabehi lain.

Pak Bei menikah dengan anak buruh batik bernama Tuginem yang akhirnya dipanggil Bu Bei. Wanita yang sangat patuh pada suaminya, pekerja keras dan rajin. Beliau mampu mengurusi batik, jualan batik di pasar sekaligus mengurusi suaminya dan juga keenam anak-anaknya. Setiap hari selalu mengerjakan kegiatannya dengan baik, tak mengenal hari libur. Bu Bei digambarkan oleh Pak Bei sebagai istri yang perasaannya sangat peka dan memiliki sikap pasrah yang ditunjukkannya dengan bekerja keras. Pak Bei sungguh bangga memiliki istri seperti beliau, bangga karena telah berani mengawini beliau yang hanya gadis desa, anak buruh batik, dan bukan putri bangsawan. Sebagai gadis desa yang sama sekali tidak mengerti dunia bangsawan, Tuginem mampu menjadi Bu Bei.

Putra putri Pak Bei dan Bu Bei ada 6 orang:

1. Wahyu Dewabrata : Anak laki-laki sulung yang membuat Bu Bei bangga. Sejak kecil Wahyu pintar dan rajin. Kelihatan sebagai anak yang baik-baik. Bu Bei memanjakannya dan juga melindunginya ketika berbuat salah. Dia menjadi orang yang kurang menjadi favorit Pak Bei ketika dewasa, sukmanya kosong, jiwanya kerdil, kurang bertanggung jawab pada kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.

2. Lintang Dewanti : Diceritakan sangat menyukai perhatian dan senang bila menjadi pusat perhatian. Dia merasa kurang senang ketika sudah tidak lagi menjadi pusat perhatian keluarga terutama setelah Wening lahir.

3. Bayu Dewasunu : Sangat sayang pada adiknya, Wening, ketika kecil. Ia marah bila Wening diejek bahkan oleh kakaknya sendiri.

4. Ismaya Dewakusuma : Juga diceritakan sangat menyayangi Wening, apa-apa maunya sama Wening, namun ia kurang cocok dengan Ni.

5. Wening Dewamurti : Putri Ngabean yang prestasi di sekolahnya biasa saja. Nilainya juga biasa saja. Namun, ia pintar berjualan, sejak kecil ada saja bisnis kecil-kecilan yang dilakukannya. Ia pun dipanggil juragan cilik dirumah. Ia adalah bintang keluarga, kesayangan Pak Bei.

6. Subandini Dewaputri Sestrokusuma (dipanggil Ni): Putri Ngabean terakhir yang disukai Pak Bei karena memiliki pemikiran berbeda, karena bisa aneh. Keinginannya untuk melanjutkan dan mempertahankan usaha keluarga, usaha batik Cap Canting, telah mengguncangkan keluarga terutama ibu dan kakak-kakaknya. Himawan, calon suaminya, selalu menyemangati Ni walaupun via telepon interlokal. Himawan juga dengan sabar menunda pernikahannya dengan Ni. 

Saya senang membaca novel ini karena ceritanya serasa mengalir begitu saja, senang dengan pergantian topiknya, tersambung begitu saja, membuat saya menikmati membaca cerita ini. Nuansa keluarga Jawa yang masih kental, adat istiadat dan sopan santunnya, terasa ketika membaca. Setelah membaca, saya merasa dapat banyak nasehat dan pesan moral dari seorang Pak Bei dan kisah keluarganya. 

Next,saya jadi pengen baca novel Keluarga Cemara. Dulu cuma lihat di TV, masih kecil dan masih nggak nyambung sama ceritanya.


Info Buku:

Judul: Canting
Pengarang: Arswendo Atmowiloto
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 408 halaman
Tahun pertama kali terbit: 1986
Cetakan kedua: 1997
Cetakan ketiga: 2007

Jumat, 19 Agustus 2016

Wahai Motivasi, Wahai Semangat....Janganlah Runtuh....

Ceritanya kami sedang berusaha membuat motivasi tetap bertahan, tetap baik, agar melakukan apapun tetap baik dan bersemangat. Ini menjadi catatan kami untuk kami lakukan agar cepat kembali semangat setelah ada yang membuat kami sedih atau setelah kami terjebak pada situasi yang negatif:

 # Mulai tidak keseringan buka FB atau sosmed apapun yang isinya kebanyakan curhatan negatif kalau tidak ada kepentingan. Kecuali bagi yang memiliki teman-teman di sosmed yang memang dapat memunculkan kembali motivasi, dapat saling membantu dan share bila butuh pencerahan. 

#Menghindari untuk curhat negatif di FB dan sosmed sejenis. Hanya akan menambah dan menularkan kenegatifan bagi yang lain. Lebih parah, kadang bisa membuat kita bertengkar dengan orang lain khususnya teman FB. Di timeline, hal-hal negatif atau hal-hal positif yang kita posting terpampang dengan mudah.

# Nge-follow atau add orang-orang yang menginspirasi. Meninggalkan orang-orang pesimis dan negatif. Kalau perlu bikin FB lain atau punya account di sosmed lain atau bikin blog, lalu follow dan posting hal-hal positif yang menginspirasi. FB utama yang kadang berisi teman-teman jaman sekolah atau kuliah atau teman kerja yang kadang beberapa orang sering curhat negatif namun kita nggak enak untuk unfriend, dibuka kalau ada keperluan saja. Atau di hide saja postingan negatif itu.

# Di waktu luang, membaca buku untuk menambah wawasan dan inspirasi, bersepeda pagi sambil merasakan udara segar yang sering terabaikan ketika berangkat sekolah atau kerja, atau melakukan hobi yang disukai.

# Mengontrol pola makan dan pola tidur. Mengamati dengan baik kondisi kesehatan, lalu memperhatikan makanan apa yang kami tidak bisa makan.

# Mandi santai ketika libur. Merasakan sejuknya air yang mengaliri tubuh.

# Menulis diary. Tidak sekedar menulis berlembar-lembar luapan perasaan negatif yang tidak mau tahu, yang merasa benar. Tapi menulis apa kendala dan kesulitan yang dihadapi, apa kiranya yang bisa dilakukan, apa yang perlu dikoreksi dari diri sendiri agar lebih baik dan lebih fleksibel. Membaca berbagai buku, browsing hal-hal positif, mendengar pengalaman orang lain kadang dapat membantu menjawab apa yang sebaiknya dilakukan dan bisa dicatat dalam diary.

Jumat, 22 Juli 2016

Buku Anak - Financial Intelligence for Kids

Saya menemukan buku ini ketika jalan-jalan ke Plaza Marina Surabaya. Di lantai satu mall tersebut, Gramedia menggelar stand dan lagi diskonan buku murah.

Gambarnya lucu, tulisan di belakangnya juga membuat saya ingin membelikan buat ponakan. Terjemahan dibelakangnya menjelaskan bahwa buku ini adalah kumpulan cerita tentang mengelola uang. Penjelasan bahasa inggris dibawahnya terutama kalimat kedua, membuat saya lebih tertarik "The stories use simple analogies to represent finance concept to allow children to know and learn the smart ways to manage money". Jadi, buku ini bukan sekedar buku cerita yang mengajak anak-anak untuk ayoooo nabung.

Dalam buku ini terdapat 10 cerita.
Daftar cerita dan apa yang dibahas :
1. Chichi's Corn Bank. (Sistem bank dan bunga nya)

2. Ellie's Peanut Seed. (Nilai waktu dari uang)


3. Deery's Green Beans. (Bunga majemuk - Compound Interest)

4. Pipi's Goodies. (Kegunaan Laporan Laba Rugi)

5. Monty's Candi Factory (Saham)

6. Fixy & Foxy's IOUs (Surat hutang Perusahaan)

7. Pinguver's Travel (Money Changer)

8. Ollie The Wise Owl (Diversifikasi dalam Investasi)

9. Mama Bunny's Plan (Rencana Keuangan)

10. Mindy's Extremely Delicious Chocolate Truffles (Call Option & Put Option)


Buku ini cukup menarik dengan gambar full colour, halamannya tebal dan gambar tokoh-tokoh yang lucu. Buku ini juga masih bisa enak dibaca orang dewasa *saya contohnya xD*. Namun saya tidak tahu buku ini sebenarnya untuk anak usia berapa, saya tidak menemukan keterangan pada buku. Kalau untuk anak TK rasanya ini berat tema nya. Namun kembali kepada orang tua masing-masing kalau memang anaknya sudah bisa memahami tema seperti ini, buku ini tentu menjadi buku pelajaran yang menyenangkan.


Info Buku:

Judul: Financial Intelligence for Kids (Kumpulan Cerita Pintar Mengelola Uang)
Penulis Cerita: Arleen Amidjaja
Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer 
Tahun : 2013
Jumlah halaman: 204 halaman
Bahasa : Inggris - Indonesia (Bilingual)

Sabtu, 09 Juli 2016

Kalap Beli Buku di Bazaar Buku Plaza Marina Surabaya

Dari dulu, saya senang kalau beli buku, komik atau majalah. Namun dengan semakin sesaknya rak buku saya, saya mulai pikir-pikir kalau mau beli buku (saya pernah curhat di blog sebelumnya yang sekarang sudah saya tutup). Akhirnya saya cuma bisa download free ebook atau baca-baca di scribd. Namun setahun terakhir ini, saya mulai nggak peduli dan mulai beli buku lagi dan..... lanjut nge-blog lagi.

Senin tanggal 4 Juli 2016 lalu, ceritanya saya pergi ke Plaza Marina niatnya mau beli power bank untuk persiapan mudik lebaran. Mau lebaran power bank malah hilang....akhirnya saya merasa harus membeli yang baru. Bersama teman saya, kami berangkat ke Plaza Marina.

Begitu masuk, di lantai satu dekat eskalator yang ada di depan Dunkin' Donuts, ada stand besar dengan buku-buku banyak bertumpuk, ada juga yang ditata di rak-rak. Hmm...sepertinya lagi ada diskonan buku nih. Kebetulan, teman yang kuajak dan sama-sama berniat beli power bank ini adalah teman kalap bareng soal beli buku. Saya bebas membicarakan apa saja dan tidak keberatan memperlihatkan apa saja buku yang saya beli padanya. Padahal buku yang kami sukai berbeda. Kami hampir berniat mampir duluan.

Namun kami berpikir ulang, prioritas utama beli power bank, nanti kalau ada uang sisa bisa dipakai mampir ketempat itu. Kalau nggak sisa, lebih baik nggak usah mampir! T.T Untungnya, masih ada sisa uang :D Akhirnya kami mampir. Ini lah buku yang akhirnya dibeli:




1. Variasi Menu Ketupat - untuk Hari Raya dan Sehari-hari (by Ny. Lies Pranadjaja - 52 halaman). Mendekati lebaran bingung mau masak apa. Masak opor terus tiap tahun ??

2. Variasi Schotel (by Dapur Alma - 56 halaman). Tertarik pengen makan schotel dan mau belajar bikin....mumpung buku ini ada di dalam rak buku obral dan harganya hanya Rp.5000 saja, langsung beliii~

3. The Story in A Cup of Tea (by Ratna Somantri - 150 halaman). Sejak ikutan club Chanoyu jurusan pas kuliah dulu, jadi suka teh. Buku semacam ini adalah buku yang sejak dulu saya cari-cari. Begitu baca sinopsisnya "The Story in A Cup of Tea mengajak anda mengenal teh lebih dalam lewat cerita Ratna Somantri tentang macam-macam teh, budaya teh yang beragam, cara menyajikan teh yang baik dan benar,......" Lalu ada lagi "Satu kisah tentang Teh Indonesia juga dituliskan dalam satu bab khusus untuk membuat anda semakin mengenal teh dari negeri kita sendiri." , langsung saya masukkan buku ini ke keranjang belanja saya. 

4. Nikmatnya Berhenti Kerja (by Ir. Murhananto, M.M - 184 halaman). Judulnya membuat saya tertarik begitu pula dengan sinopsis yang ada di baliknya (gambar bapak-bapak yang copot dasi itu juga bikin perasaan lega lihatnya...yaah salah fokus xD). Sepertinya buku ini asyik, apalagi untuk yang punya rencana bikin usaha sendiri atau yang ingin punya usaha sendiri setelah resign dari kerjaan.


5. TAROT - Past, Future & Life (by Hisyam A. Fachri - 282 halaman). Di sinopsisnya "Hisyam membuktikan bahwa tarot bukanlah alat untuk meramal masa depan." Setuju sekali saya dengan kalimatnya, saya pernah coba minta diramal pake tarot sama teman saya yang bisa tarot dan saya tidak merasa diramal tapi malah dikasih saran-saran apabila ada kesulitan pada permasalahan yang ditanyakan. Penasaran bagaimana pemaparan si penulis tentang tarot yang bukanlah alat untuk meramal itu... plus gambar Queen of Wands nya cantik sekali di sampul (nah lho...salah fokus lagi).

6. Financial Inteligence for Kids - kumpulan cerita pintar mengelola uang (by Arleen A - 204 halaman). Niatnya saya mau kasih ini buat keponakan saya. Namun, saya mau tahu apa isi nya sebelum saya kasihkan....lha yang mau dikasih anak-anak soalnya. Setelah saya buka dan saya baca-baca dirumah, saya kaget.... ini perasaan saya saja atau isi buku ini sedikit berat untuk anak-anak... ini....isinya mirip pelajaran ekonomi dasar kelas 1 SMA jaman saya sekolah dulu...hanya saja karena ini untuk anak-anak, ini lebih dibuat menarik dengan cerita karakter hewan dan full colour.....malah saya yang keasyikan membacanya hahaha. Sementara keponakan saya masih baru masuk SD kelas 1 dan kakaknya malah baru kelas 3 SD. Selain itu ada hal lain yang membuat saya ragu untuk memberi buku ini, akhirnya sementara buku ini saya simpan dulu... *bingung*


Itulah buku-buku yang saya beli di bazaar....sebenernya masih ada yang pengen saya beli namun harus menahan diri, memilih-milih mana yang sebaiknya dibeli dulu demi kesehatan kantong :')..... Nah ini....milih-milihnya sampai 2 jam.....T.T