Kamis, 26 Agustus 2021

Permasalahan Hidup = Real test

 Note: Ini adalah dalam konteks suami istri yang setiap hari, setiap jam, setiap detik ketemu dalam serumah

Note nya gitu amat, kan ada itu saat-saat kita nggak ketemu sama suami. Waktu suami kerja misalnya....

Ok, ceritanya sudah 3 tahun ini kami bekerja di rumah saja berdua membuat usaha bersama. Jadi selalu berdua saja kapanpun, dimanapun. Tidak ada yang pergi ke kantor dan semacamnya.

Susah senang hidup dari 3 tahun lalu sampai sekarang tentu beragam. Apalagi diterjang pandemi begini, siapa yang tidak sedang berduka... Duka masalah ekonomi, duka masalah kesehatan, duka masalah hidup....

Aku dengar banyak cerita tentang pasangan-pasangan yang berpisah karena masalah ekonomi.... Yang aku tak yakin hanya itu saja masalah yang membuat mereka memutuskan itu. 

Alhamdulillah, semakin hari aku malah semakin sayang dengan suamiku. Walau kita sampai berada di level ekonomi yang....untuk makan saja mepet, hampir susah sekolahkan anak, dan bingung siapkan dana lahiran. Kami percaya asal berusaha bersama, badai pasti segera berlalu. 

Kadang ada pekerjaan yang aku sulit untuk bantu. Cukup bikin sedih. Suami juga beban pikirannya makin bertambah. Untungnya dia bukan orang yang kasar ketika kecemasan datang. Bagi perempuan yang suka nuntut pria kudu macho, mungkin ga akan suka dengan reaksi suamiku ketika cemas. Mungkin respon mereka akan meremehkan dia. Tapi usaha dia, tanggung jawab dia untuk membahagiakan kami dengan tidak menyerah menghadapi permasalahan dan tantangan pekerjaan itu sudah cukup macho buatku.  Nggak papa lah, cukup aku saja yang merasa begitu. Bersyukur juga, dia tidak jadi merokok.

Habis pulih dari lahiran nanti, aku pengen sekali membuat sesuatu untuk dia. Dia suka dibuatkan sesuatu. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Moderation "ON"